Lakukan Dengan Ikhlas Setiap Tindakan

Go to Blogger bangmuhe.blogspot.com

Semangat Menuju Yang Lebih Baik

Go to Blogger bangmuhe.blogspot.com

Bahagiakan Orang Tua Dengan Hadirnya Kita

Go to Blogger bangmuhe.blogspot.com

Pages

Rabu, 24 Desember 2014

Nikmat Dunia Bagi Orang Mukmin


Nikmat Dunia Bagi Orang Mukmin
Description: Cetak



Ibnu Hajar rahimahullah dulu adalah seorang hakim besar Mesir di masanya. Beliau jika pergi ke tempat kerjanya berangkat dengan naik kereta yang ditarik oleh kuda-kuda atau keledai-keledai dalam sebuah rombongan.
Pada suatu hari beliau dengan keretanya melewati seorang yahudi Mesir. Si yahudi itu adalah seorang penjual minyak. Sebagaimana kebiasaan tukang minyak, si yahudi itu pakaiannya kotor. Melihat rombongan itu, si yahudi itu menghadang dan menghentikannya. Si yahudi itu berkata kepada Ibnu Hajar:

“Sesungguhnya Nabi kalian berkata: ” Dunia itu penjaranya orang yang beriman dan surganya orang kafir. ” (HR. Muslim). Namun kenapa engkau sebagai seorang beriman menjadi seorang hakim besar di Mesir, dalam rombongan yang mewah, dan dalam kenikmatan seperti ini.

Sedang aku –yang kafir- dalam penderitaan dan kesengsaran seperti ini.” Maka Ibnu Hajar menjawab: “Aku dengan keadaanku yang penuh dengan kemewahan dan kenimatan dunia seperti ini bila dibandingkan dengan kenikmatan surga hanyalah seperti sebuah penjara. Sedang penderitaan yang kau alami di dunia ini dibandingkan dengan adzab neraka itu sudah seperti surga.”

Maka si yahudi itupun kemudian langsung mengucapkan syahadat: “Asyhadu an lailaha illallah Wa asyhadu anna Muhammad rasulullah,” tanpa berpikir panjang langsung masuk Islam.

kisah ini dikutip dari kitab Fathul Majid pada bab sifat jaiz Allah, karya Syaikh Nawawi Al Bantani, seorang ulama besar asal Banten yang pernah menjadi mahaguru di Mekkah (mengajar di Masjidil Haram).




Sabtu, 20 Desember 2014

Perjuangan yang tidak ikhlas




Suami-istri itu hidup tenteram mula-mula. Meskipun melarat, mereka taat kepada perintah Allah. Segala yang dilarang Allah dihindari, dan ibadah mereka tekun sekali. Si suami adalah seorang alim yang takwa dan tawakal.
Tapi sudah berapa lama istrinya mengeluh terhadap kemiskinan yang tidak ada habis-habisnya itu. Ia memaksa suaminya agar mencari jalan keluar. Ia membayangkan alangkah senangnya hidup jika segala-galanya serba cukup.
Pada suatu ketika laki-laki yang alim itu berangkat menuju ke kota, mau mencari pekerjaan. Di tengah perjalanan ia melihat sebatang pohon besar yang tengah dikerumuni orang. Ia mendekat, ternyata orang-orang itu sedang memuja-muja pohon yang konon keramat dan angker itu. Banyak juga kaum wanita serta pedagang yang meminta-minta agar suami mereka setia dan dagangannya laris.
"Ini syirik," pikir laki-laki yang alim tadi. "Ini harus diberantas habis. Masyarakat tidak boleh dibiarkan menyembah serta meminta selain kepada Allah."
Maka pulanglah ia buru-buru, istrinya heran, mengapa secepat itu suaminya kembali. Lebih heran lagi dia waktu dilihatnya si suami mengambil sebilah kampak yang diasahnya tajam. Lantas laki-laki alim tadi bergegas keluar. Istrinya bertanya, tapi ia tidak menjawab. Segera dinaiki keledainya, lalu dipacunya cepat-cepat menuju ke pohon itu.
Sebelum sampai di pohon itu, tiba-tiba melompat sesosok tubuh tinggi besar dan hitam. Dia adalah iblis yang menyaru sebagai manusia. "Hai, mau ke mana kamu?" tanya si iblis.
Orang alim tersebut menjawab, saya mau menuju ke pohon yang disembah-sembah orang bagaikan menyembah Allah. Saya sudah berjanji kepada Allah akan menebang roboh pohon syirik itu."
"Kamu kan tidak ada hubungan apa-apa dengan pohon itu. Yang penting kamu tidak ikut-ikutan syirik seperti mereka. Sudah, pulang saja."
"Tidak bisa, kemungkaran harus diberantas," jawab si alim bersikap keras.
"Berhenti, jangan teruskan!" bentak iblis marah.
"Akan saya teruskan!"
Karena masing-masing ngotot pada pendiriannya, akhirnya terjadilah perkelahian antara orang alim tersebut dengan iblis. Kalau melihat perbedaan badannya, seharusnya orang alim itu dengan mudah bisa dibinasakan. Sebab iblis begitu tinggi besar, sedangkan si alim kecil kerempeng. Namun ternyata iblis telah tiga kali dipukul rubuh hingga babak belur. Iblis menyerah kalah, meminta-minta ampun. Kemudian dengan meringis kesakitan ia berdiri dan berkata, "Tuan, maafkanlah kekasaran saya, Saya tak akan berani lagi mengganggu tuan. Sekarang pulanglah. Saya berjanji, setiap pagi, apabila tuan selesai mengerjakan shalat subuh, dibawah tikar sembahyang tuan saya sediakan uang emas empat dinar. Pulang saja buru-buru, jangan teruskan niat tuan dulu itu."
Mendengar janji iblis dengan uang emas empat dinar itu, lunturlah kekerasan tekad si alim. Ia teringat istrinya yang ingin hidup berkecukupan. Ia ingat betapa istrinya mengomel saban hari karena uang belanja yang kurang. Setiap pagi empat dinar, dalam sebulan saja, berarti ia akan menjadi orang kaya.
Mengingat desakan istrinya maka pulanglah ia. Urung niatnya semula hendak memberantas kemungkaran.
Demikianlah semenjak pagi itu istrinya tidak pernah cemberut lagi. Hari pertama, ketika si alim selesai shalat, dibukanya tikar sembahyangnya. Betul di situ tergolek empat benda mengkilat, empat dinar uang emas. Dia terloncat kegirangan, dan istrinya memeluknya dengan mesra.
Begitu juga hari kedua. Ketika pada hari ketiga, matahari mulai terbit dan dia membuka tikar sembahyangnya, masih didapatinya uang itu. Tapi pada hari keempat dia mulai kecewa. Di bawah tikar sembahyangnya tidak ada apa-apa lagi kecuali tikar pandan yang rapuh. Istrinya mulai cemberut karena uang yang kemarin sudah dihabiskan sama sekali.
Si alim dengan lesu menjawab, "Jangan kuatir, besok pagi barangkali kita bakal mendapat delapan dinar sekaligus."
Keesokan harinya, harap-harap cemas suami-istri itu bangun pagi-pagi. Selesai shalat dibukanya tikar sajadahnya, kosong. "Kurang ajar, penipu," teriak si istri. "Ambil kampak, tebanglah pohon itu."
"Ya, memang dia telah menipuku. Akan aku habiskan pohon itu semuanya, hingga ke ranting dan daun-daunnya," sahut si alim itu.
 Maka ia segera mengeluarkan keledainya. Sambil menenteng kampak yang tajam, ia memacu tunggangannya menuju ke arah pohon angker itu. Di tengah perjalanan, iblis yang berbadan tinggi besar tersebut sudah menghadang. Kakinya mengangkang seraya matanya menyorot tajam.
"Mau ke mana kamu?" hardiknya menggelegar.
"Mau menebang pohon," jawab si alim dengan gagah berani.
"Berhenti jangan lanjutkan."
"Bagaimanapun juga tidak bisa, sebelum pohon itu tumbang."
Maka terjadilah kembali pergumulan yang seru. Masing-masing mengeluarkan kedigjayaan-nya. Tapi kali ini bukan iblis yang kalah. Si alim tadi terkulai, tubuh dan kepalanya penuh luka-luka yang menganga. Dalam kesakitannya si alim tersebut bertanya heran,"Dengan kekuatan apa engkau bisa mengalahkan saya, padahal dulu engkau tidak berdaya sama sekali?"
Iblis itu dengan angkuh menjawab, "Tentu saja kau dulu bisa menang. Karena waktu itu engkau keluar rumah untuk Allah. Demi Allah! Andaikata kukumpulkan seluruh bala tentaraku buat mengeroyokmu sekalipun, aku tak akan mampu mengalahkanmu. Sekarang kamu keluar dari rumah hanya karena tidak ada uang di bawah tikar sajadahmu. Maka biar pun kau keluarkan seluruh kebisaanmu, tidak bakal kamu mampu menjatuhkan aku. Pulang saja. Kalau tidak, kupatahkan nanti batang lehermu biar mampus."
Mendengar penjelasan iblis ini si alim tadi termangu-mangu. Ia merasa bersalah dan niatnya memang sudah tidak ikhlas karena Allah lagi. Dengan terhuyung-huyung ia pulang ke rumahnya. Dibatalkannya niat semula hendak menebang pohon sumber kesyirikan tersebut.



Saudara Kembar Setan




Saudara Kembar Setan

Ada seorang laki-laki yang sudah lama menikah tapi belum juga mempunyai keturunan. Sudah bertahun-tahun ia ingin memiliki anak, tapi niatnya itu belum tercapai juga. Ia telah melakukan berbagai ikhtiar agar cita-citanya mempunyai anak dapat terwujud. Berbagai nadzar telah ia ucapkan, namun tetap saja anak yang diidam-idamkan tak kunjung hadir.
Entah karena putus asa atau karena nekad, suatu hari ia dengan kesal mengucapkan nadzar: “Seandainya aku dikaruniai anak oleh Allah, aku akan bersedekah kepada saudara-saudaranya syaithan masing-masing 50 Dinar…!”
Wallahu a’lam, apakah karena nadzarnya itu ataukah sebab memang sudah menjadi kehendak Allah, tak lama kemudian istrinya hamil dan melahirkan seorang putra yang sehat dan tampan. Betapa gembiranya hati laki-laki itu beserta istrinya dengan kehadiran anggota baru dalam keluarga mereka. Dengan penuh cinta dan kasih sayang mereka merawat putra tersebut. Laki-laki itu telah melupakan nadzar yang pernah ia ucapkan.
Pada suatu malam, laki-laki tersebut mimpi bertemu setan didalam tidurnya. Setan berkata kepadanya, “Wahai Fulan, jangan lupakan nadzarmu untuk bersedekah kepada saudara-saudaraku!”
Laki-laki itu lantas bertanya kepada setan, “Siapakah saudara-saudaramu?”
Setan menjawab, “Carilah pezina, pemabuk, penjudi, pendurhaka kepada kedua orangtua dan orang yang bakhil lagi serakah karena mereka itulah saudara-saudaraku.”
Setelah terbangun dari tidurnya, tanpa berpikir panjang lagi langsung ia mengambil uangnya dan melangkah mencari saudara-saudaranya setan yang disebutkan dalam mimpi.
Ia mencari diantara tetangganya, tetapi tak ia temukan. Akhirnya ia berjalan menuju desa sebelah. Orang pertama yang ditemuinya adalah pezina. Ketika disodorkan uang sebanyak 50 Dinar, pezina itu keheranan dan bertanya, “Dalam rangka apa engkau memberiku uang ini?” Laki-laki itu lalu mengisahkan nadzar dan mimpinya.
Mendengar cerita laki-laki itu, sang pezina langsung saja bersujud, menangis, dan bertaubat kepada Allah. Ia berniat untuk tidak mengulangi pekerjaannya karena tidak mau disebut sebagai saudaranya setan. Uang 50 Dinar pun ditolaknya.
Orang kedua yang ditemui laki-laki itu adalah pemabuk. Ketika si laki-laki menyodorkan uang 50 Dinar, sang pemabuk pun bertanya apa maksud dari pemberian ini, “Mengapa engkau memberikan uang sebanyak ini padaku padahal aku adalah seorang pemabuk yang suka menghamburkan uang untuk membeli minuman keras?” laki-laki tersebut menjawab, “Justru karena itulah aku ingin memberimu uang ini.” Ia lalu menceritakan nadzar dan mimpinya.
Mendengar penuturan si laki-laki, sang pemabuk pun lalu tersungkur lemas, bersujud dan tak henti-hentinya ia mengucapkan kalimat istighfar (permohonan ampun). Uang 50 Dinar ia enggan menerimanya pula.
Orang ketiga yang ditemuinya yaitu penjudi, ketika mendengar cerita laki-laki itu juga lantas bertaubat dari kebiasaannya berjudi. Orang keempat yaitu pendurhaka kepada kedua orangtua, begitu mendengar penuturan laki-laki itu, sambil menangis keras segera menuju rumah orangtuanya untuk meminta maaf kepada mereka. Baik orang ketiga juga orang keempat menolak menerima uang 50 Dinar dari laki-laki tersebut.
Dengan langkah kelelahan akhirnya si laki-laki menemukan rumah saudara setan yang terakhir, yaitu seorang yang kikir lagi tamak. Dengan napas terengah-engah, ia lalu mengetuk pintu rumah yang megah itu. Dalam hati si laki-laki ada terbersit kekhawatiran, bahwa si kikir ini akan menolak juga uang nadzar darinya seperti saudara-saudara setan yang lain.
“Assalamu alaikum…!”
Tak lama si bakhil, sang pemilik rumah, mengeluarkan kepalanya dari pintu tanpa menjawab salam sang tamu. Tubuhnya tersembunyi, hanya kepalanya saja yang kelihatan. “Yah, ada keperluan apa…?!
"Aku ingin memberimu uang 50 Dinar.”
Mendengar kata-kata uang, si bakhil bin serakah ini langsung membuka pintu dan segera menyambar kantung uang di tangan tamunya. “Mengapa engkau memberiku uang sebanyak ini, apa kau pernah punya hutang padaku…?”
Lalu tamunya itu menceritakan nadzar dan mimpinya serta pertemuannya dengan pezina, pemabuk, penjudi dan orang yang durhaka pada orangtuanya. Mendengar kisah ini, si kikir lagi serakah langsung saja mengulurkan tangannya sambil berkata, “Kalau mereka tak mau terima uangnya, berikan saja semua uang itu kepadaku..!”
Dengan mata terbelalak laki-laki yang bernadzar itu menyerahkan uangnya dan beranjak dari rumah tersebut seraya berkata, “Engkau benar-benar saudara kembarnya setan…!!”



Kumpulan kata-kata muhe part 3




Sikap seseorang akan berubah apabila dia telah menemukan orang yang akan merubahnya.

Jadi lah seperti lebah, mereka selalu bekerja sama dalam mencapai harapan dan impian mereka.

Inisiatif dan inovatif itu sangat perlu d ciptakan.....walau terkadang banyak ganjalan yang menghadang, jgn menyerah karena cloteh orang yang tidak lebih mengetahui dari kita sendiri.


Ciptakan apa yang kita bisa meski orang berkata apa.....
Ciptakan yang belum ada....
Agar kita punya nama....
Hadapi komen orng dengan lapang dada....
Karena itu merupakan cobaan yang ada buat kita.... 

Buli lah seseorang tersebut ketika kalian masih bisa tapi bulian tersebut akan membuat kalian malu sendiri atas keberhasilan yang di raih oleh orang yang anda buli......

Kumpulan kata-kata muhe part 2


Jangan pernah berkecil hati ketika harapan dan keinginan kita belum tercapai, tapi malah harus kita berbesar hati. Karena dengan begitu Allah masih memberikan kesempatan kepada kita untuk lebih membuatnya menjadi lebih baik dan berguna lagi, jangan pernah menyerah dan putus asa. Tapi berusaha dan berdo'a lah jalan utama mencapai keberhasilan.

Kumpulaan kata-kata muhe part 1


Harapan dan keinginan itu akan tercapai apabila kita mau berusaha dan berdo'a, tetapi kita akan mendapatkan ujian dan cobaan terlebih dahulu sebelum harapan kita tercapai.

Perbedaan bukanlah tidak cocok, tetapi dengan perbedaan tersebut hubungan kita akan menjadi lebih harmonis dan nyata karena saling berbagi antara kita.

One Emphatic


one empatic.... semoga kita tetap bisa bersama walau jarak dan waktu yang akan memisahkan kita, kenangan-kenangan yang tak pernah terlupakakan adalah disaat kita bisa bersama-sama, banyak hal yang sering kita lewatkan untuk bisa bersama.... walau kita terpisah nanti, tapi semua akan bermakna ketika kita mengingat masa-masa kebersamaan kita selama di empatic.
saya ingin meminta maaf kepada semua teman yang ada di empatic jika saya banyak salah baik dari ucapan, sikap, dan lainnya yang membuat hati kalian menjadi sakit karena tingkah laku saya, semoga apa yang kalian telah berikan kepada saya selama di one empatic bisa lebih bermakna bagi hidup dan masa depan saya, di one empatic saya bisa lebih merasakan arti kebersamaan dan kesetiakawaan yang selama ini belum saya dapat. mungkin saya hanya bisa berkata di sini, selamat berjuang dan sselamat menempuh perjalanan baru di cau dua,,, semoga one empatic selalu bisa bersama dimana dan kapanpun.