Mengenai menunggu orang yang sedang sakaratul
maut , tuntunlah dia dengan kalimat kalimat yang baik. Yaitu kalimat tauhid
atau syahadat. Lirihkan tepat telinganya sampai lidahnya menirukan engkau.
Misalnya yaitu laailaaha
illalloh. Lirihkan di telinganya. Kalau hampir hampir. Lafazdkan
saja kalimat ALLAH.
Sebab jangan sampai nanti ketika mengucapkan kalimat itu baru sampai la-ilaa sudah
putus nyawanya. Laa-ilaa artinya
tidak ada tuhan. Maka perbanyak lafadz jalalah dilirihkan di telinganya. Ada
sabda Rasulullah SAW yang artinya :
"Tidakkah
kamu lihat apabila manusia mati, sinar matanya terbelalak ke atas.
Mereka menjawab. Ya kami melihatnya ya
Rosululloh. Rosululloh melanjutkan sabdanya , Hal itu terjadi karena
penglihatannya mengikuti ruh ketika sedang pergi." (Hadis riwayat muslim
dari Abu Hurairah r.a.)
Setelah itu ada doa yang
diajarkan rosululloh sekali kali janganlah kau mendoakan mayat dengan doa
jelek. Melainkan doakan sebagus bagusnya. Mata yang terbelalak tadi tutup
dengan telapak tangan sambil melirih doa dibawah ini.
ALLAAHUMMAGH FIR
LA HU ...... (sebut nama yang meninggal) WAR FA' DARAJATU FIL MAHDIYYIINA
WAKHLUF HU FII "AQBIHI FIIL GHAABIRIINA WAGH FIR LANA WA LA HU YAA RABBAL
'AALAMIIN, WAFSAH LAHU FII QABRIHI WA NAW-WIR LAHU FII HI
Untuk mayat laki laki menggunakan lafadz HU . Sedangkan untuk mayat perempuan diganti
dengan HA.
Artinya : ampunilah dosa dosa
...... (sebut nama mayit yang meninggal) . Angkatlah derajatnya di kalangan
orang orang yang memperoleh petunjuk dengan petunjukmu. Gantilah dia bagi
keluarganya yang ditinggalkan. Ampunilah kami dan ampunilah dia. Ya tuhan yang
menguasai alam. luaskan kuburannya. Dan terangi dia di dalamnya.
Doa ini diambil dari hadis muslim
dai Ummu Salamah ketika Abu Salamah meninggal dunia.
Hal dan syarat yang harus diperhatikan dalam menyelenggarakan
sholat jenazah
Syarat menyelenggarakan sholat
jenazah | Dalam melaksanakan sholat jenazah terdapat
juga syarat penyelenggaraannya. Nah, adapun syarat yang harus dipenuhi dalam
penyelenggaraan salat jenazah yaitu :
Orang yang melakukan sholat
jenazah harus memenuhi syarat sah salat pada umumnya. Misalnya yaitu menutup
aurat, suci dari hadas, menghadap kiblat dll.
Jenazah yang akan dishlati
harus sudah dimandikan serta dikafani
Jenazah diletakkan disebelah
mereka yang akan menyolati, kecuali jika dilaksanakan di atas kubur atau salat
ghaib.
Kewajiban
terhadap mayit
Memandikan
Mengkafani
Menshalati
Mengubur
Memandikan
Pertama tama yang dilakukan membersihkan
kotoran kotoran di badan termasuk najis najis. Membersihkan lubang lubang
termasuk lubang hidung dan lain lain. Kemudian memberikan wudhu pada anggota
wudhunya. Meratakan air ke seluruh tubuh dengan 3 kali atau 5 kali. Siraman
pertama lebih baik menggunakan air yang dicampur dengan sabun. Siraman yang
kedua dengan air bersih dan ketiga atau terakhir dengan air yang dicampur kapur
barus. Yang laki laki dimandikan laki laki dan perempuan juga perempuan.
Setelah memandikan dan siap di kafani. Apabila si mayit memiliki rambut panjang
lebih praktisnya rambut itu dikepang atau disanggul.
Mengkafani
Sabda Rasulullah SAW dari Abu
Salamah r.a. Dia berkata dan bertanya kepada aisyah istri Rasulullah SAW .
Berapa lapiskan kah Kain kafan Rasulullah SAW ya Aisyah. Aisyah menjawab tiga
lapis kain katun putih. (Hadis riwayat muslim)
Mengenai tata cara untuk mengkafani belum
kami jelaskan disini.
Sholat mayit atau sholat jenazah
Shalat jenazah boleh
dikerjakan di masjid atau di kuburan. Menurut kitab tanwirul qulub apabila
mayatnya itu laki laki posisi kepala berada di selatan dan mayat perempuan
posisi kepala di sebelah utara. Untuk mayat laki laki imam berdiri tepat ke
arah kepala mayat , dan untuk mayat perempuan imam berdiri menghadap ke
pinggang mayit. Jadi kalau mayat wanita kepalanya ada di sebelah kanan imam.
Berikut ini adalah rukun sholat jenzah :
1.
Niat
Sama halnya dengan ibadah ibadah lainnya,
Shalat Jenazah pun harus di awali dengan niat. Niat dalam hati dengan tekad dan
menyengaja akan melakukan shalat shalat jenazah ini sebagai bentuk ibadah
kepada Allah SWT.
"Padahal mereka tidak
disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta'atan kepada-Nya
dalam agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan
zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus." (QS. Al-Bayyinah : 5).
Serta Rasulullah SAW juga pernah bersabda
bahwasannya :
"Sesungguhnya setiap
amal itu tergantung niatnya. Setiap orang mendapatkan sesuai niatnya."
(HR. Muttafaq Alaihi).
2.
Berdiri Jika Mampu
3. Takbir 4 kali
Dari Jabi ra bahwa Rasulullah
SAW menyolatkan jenazah Raja Najasyi (shalat ghaib) dan beliau takbir 4 kali.
(HR. Bukhari : 1245, Muslim 952 dan Ahmad 3:355)
4. Membaca Surat Al-Fatihah
5. Membaca Shalawat kepada Rasulullah SAW
6. Doa Untuk Jenazah
Salah satu doa yang
dilafadzkan atau di contohkan oleh Rasulullah SAW antara lain :
"Allahummaghfir lahu warhamhu, wa’aafihi wa’fu ‘anhu, wa akrim nuzulahu,
wa wassi’ madkhalahu, waghsilhu bil-ma’i watstsalji wal-baradi."
7. Doa Setelah Takbir Keempat
"Allahumma Laa Tahrimna
Ajrahu wa laa taftinnaa ba’dahu waghfirlana wa lahu.."
8.
Salam
Tata cara dan Doa Shalat Jenazah
1.
Lafazh Niat Shalat Jenazah :
Artinya:
"Aku niat shalat atas jenazah ini, fardhu kifayah sebagai makmum/imam
lillaahi ta’aalaa.."
2.
Setelah Takbir pertama membaca: Surat "Al Fatihah."
3.
Setelah Takbir kedua membaca Shalawat kepada Nabi SAW
4.
Setelah Takbir ketiga
"Ya Allah! Ampunilah dia
(mayat) berilah rahmat kepadanya, selamatkanlah dia (dari beberapa hal yang
tidak disukai), maafkanlah dia dan tempatkanlah di tempat yang mulia (Surga),
luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es. Bersihkan dia dari
segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran,
berilah rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah keluarga (atau
istri di Surga) yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia), istri (atau
suami) yang lebih baik daripada istrinya (atau suaminya), dan masukkan dia ke
Surga, jagalah dia dari siksa kubur dan Neraka.”
Boleh juga hanya membaca :
"Allahummagh firlahu warhamhu wa’aafihi wa’fu anhu.."
5.
Setelah takbir keempat membaca:
6.
"Salam" kekanan dan kekiri
Catatan:
Doa diatas adalah doa untuk
jenazah laki laki satu, jika jenazahnya ada du orang laki laki atau perempuan,
maka HU diganti dengan HUMA.
Sedangkan untuk perempuan
satu orang, diganti dengan HA.
Jika jenazahnya berjumlah
banyak dan berkelamin pria maka diganti HUM.
Jika banyak mayit wanita maka
diganti dengan HUNNA.
Untuk campuran laki laki
maupun perempuan yang digabung sehingga jumlahnya banyak maka , bisa pakai HUM.
Misal "Allahummaghfir
lahum warhamhum, wa’aafihi wa’fu ‘anhum .... "